Ikasmuma
Kemarin, Kini dan Esok

Bagi alumni SMU N 5 Plus Rantauprapat yang memikul predikat membanggakan sebagai SMU terbaik di Labuhan Batu, tentu saja tidak berlebihan jika kemudian muncullah keinginan untuk ikut berkontribusi aktif dalam membangun Labuhan Batu. Pemikiran seperti ini kemudian memunculkan kesadaran konkret akan perlunya suatu ikatan yang akan mewadahi alumni-alumni SMU N 5 Plus Rantauprapat, menampung segala aspirasi, serta mengkoordinir setiap gerakan.
Keinginan tersebut telah muncul sejak alumni pertama yang berhasil diluluskan pada tahun 1999. Dimulai dari pembicara antara beberapa alumni pada tanggal 5 Desember 2000, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk suatu ikatan. Setelah melalui pembicaraan-pembicaraan, serta persiapan-persiapan yang cukup matang, akhirnya lahirlah IKASMUMA yang terbentuk pada tanggal 12 Januari 2001.
Pada awal pergerakannya IKASMUMA belumlah mampu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang tergolong besar. Hal ini diakibatkan oleh jumlah alumni yang masih cukup sedikit dengan dana yang sangat terbatas, fasilitas yang minim dan sulitnya mendapatkan dukungan dan bantuan dari pihak-pihak terkait. Kegiatan yang dapat dilakukan masih sebatas silaturahmi antar alumni, alumni dengan siswa-siswi serta staff-staff pengajar di SMU N 5 Plus Rantauprapat. Sebagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, IKASMUMA tak henti-hentinya memberi motivasi dan bimbingan bagi siswa-siswi SMU N 5 Plus Rantauprapat untuk dapat melanjutkan pendidikan ke Pendidikan Tinggi.
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambah banyaknya jumlah alumni SMU N 5 Plus Rantauprapat diharapkan kegiatan-kegiatan IKASMUMA akan semakin banyak. Namun ironisnya, untuk sekedar mempertahankan kegiatan yang sudah ada saja sangat sulit, apalagi memperbanyak kegiatan. Bukannya tidak ada orang-orang yang memiliki ide-ide, ataupun yang mau bekerja tetapi hanya persoalan sulitnya koordinasi dan semakin menurunnya kesadaran anggota. Turunnya kesadaran anggota dimungkinkan karena munculnya sentimen antar angkatan, antar universitas maupun daerah. Adanya asumsi bahwa IKASMUMA hanya diperuntukkan bagi angkatan-angkatan tertentu, untuk alumni yang kuliah pada PTN tertentu, ataupun asumsi bahwa Ikasmuma dijalankan oleh alumni pada daerah tertentu saja (dalam hal ini Medan) kemudian mengakibatkan semakin jauhnya alumni-alumni yang sudah memang sudah jauh terpisah secara geografis. Sikap acuh tak acuh maupun lempar-melempar tanggungjawab mulai bermunculan. Banyak alumni yang mulai rajin mengkritik tanpa tawaran-tawaran solusi konkret, padahal tanpa sadar mereka telah mengkritik diri sendiri. Fakta di lapangan banyak yang bicara tapi hanya segelintir yang mau bekerja.
“Lebih baik padam, ketimbang pudar”. Dengan filosofi ini, untuk menghindari kehancuran lebih parah lagi pada IKASMUMA, dan juga dengan mendengar pertimbangan banyak alumni-alumni yang berada di luar Medan, maka pada tahun 2003 lalu dalam moment silaturahmi di Medan, pengurus resmi IKASMUMA kemudian mengambil keputusan untuk memvakumkan sementara aktifitas IKASMUMA. Inisiatif ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan selama satu tahun berikutnya untuk secara independent membesarkan Ikatan Keluarga Alumni yang ada di daerah-daerah lain. Inisiatif ini menjawab pertimbangan dan tuntutan dari alumni-alumni yang melanjut di daerah selain Medan yang mungkin merasa bahwa IKASMUMA selama ini tidak mampu mengakomodir mereka, dengan kata lain IKASMUMA butuh di up-grade agar mampu mengakomodir setiap alumni dimanapun berada. Masa satu tahun ini dirasa cukup untuk mempersiapkan lahirnya Ikatan Keluarga Alumni di tiap daerah yang telah layak dan mampu untuk mengorganisir alumni di wilayahnya. Dan fase selanjutnya yang diharapkan adalah semangat kolektif yang telah teroganisir untuk membangun kembali IKASMUMA dengan paradigma baru.
Alhamdulillah, kita masih memiliki alumni-alumni yang punya kepedulian besar kepada nasib IKASMUMA. Di bulan Syawal 2004 ini, melalui moment silaturahmi dan halal bihalal yang secara swadaya dilakukan oleh sebagian alumni, muncul kesadaran untuk membayar hutang bersama tahun lalu melanjutkan kembali nafas IKASMUMA dengan paradigma baru. IKASMUMA yang selama setahun terakhir tertidur harus dibangunkan.
Melalui serangkaian pembicaraan berbingkai silaturahmi dan halal bihalal antara tanggal 16 – 22 Nov 2004 dihasilkanlah sebuah kesepakatan bersama bertajuk Reorganisasi IKASMUMA. Reorganisasi ini lebih pada membangun paradigma baru IKASMUMA yang lebih bisa memfasilitasi semua kepentingan dan keinginan masing-masing alumni.
Suatu langkah menuju era baru telah dimulai, berbagai harapan muncul kembali, tentunya tidak sebatas harapan tanpa dibarengi kesadaran untuk berkontribusi semampu kita menuju masa depan bersama.

0 komentar: